Selasa, 14 Desember 2010

askeb keluarga prematur

ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA
Tn “R” pada Bayi Ny “ K” dengan PREMATUR SEDANG
DI DESA WINONGAN KIDUL DUSUN TALANG LOR KECAMATAN WINONGAN












Disusun Oleh :

DWI SETYORINI
104.080.17



AKADEMI KEBIDANAN SAKINAH
PUKUL - KRATON - PASURUAN
TAHUN 2010 - 2011

LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan Kebidanan Keluarga ini telah diseminarkan pada :
Hari :
Tanggal :


Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan


LAILATUL NUJULAH S.SST NINUK TRININGTYAS S.ST
NIP.19761127 200604 2019

















KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Asuhan Kebidanan Keluarga Pada By. Ny. ”K” dengan PREMATUR sedang di Desa Winongan Kidul Dusun Talang Lor ini dengan baik dan tepat waktu .
Dalam penulisan makalah, tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak . Maka dari itu, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar –sebesarnya antara lain kepada :
1. Hj. Siti Rahayu Hanafi S.ST selaku Direktur Akademi Kebidanan Sakinah
2. Bapak AK. Jaya Laksana selaku Kapala Desa Winongan Kidul
3. Ibu Ninuk Triningtyas S.ST selaku Bidan Desa Winongan Kidul dan juga sebagai pembimbing lahan.
4. Ibu Kurnia Dini S.ST selaku Pembimbing Akademik
5. Ibu Siti Khodijah S.ST selaku Pembimbing Akademik
6. Ibu Lailatul Nujulah S.ST selaku Pembimbing Akademik
7. Orang tua yang telah membantu penulis baik dari segi materi maupun spiritual
8. Teman – teman semua yang turut membantu penulis dalam penyelesaian makalah asuhan kebidanan ini.
9. Pihak – pihak lain yang telah membantu kami baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam pelaksanaan maupun dalam pembuatan laporan kegiatan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kami tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca demi peningkatan kualitas dari laporan ini.

Pasuruan,20 November 2010


Penulis


DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penulisan
1.3 Manfaat Penulisan
1.4 Metode Penulisan..................................................................
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Teori Keluarga
2.1.1 Pengertian
2.1.2 Struktur Keluarga
2.1.3 Bentuk Keluarga
2.1.4 Peranan Keluarga
2.1.5 Fungsi Keluarga
2.1.6 Tugas-tugas keluarga......................................................
2.1.7 Ciri-ciri Keluarga............................................................
2.2 Konsep Teori Prematuritas
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi
2.2.3 Penyakit dalam prematuritas
2.2.4 penatalaksanaan
BAB III TINJAUAN KASUS
I. Pengkajian
II. Data Objektif
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Dalam rangka menyongsong visi pembangunan kesehatan yaitu Indonesia sehat 2010, yaitu dengan program unggulan percepatan penurunan AKI, diharapkan tenaga yang berada di ujung tombak pelayanan kesehatan dapat menjadi promotor dalam pencapaian visi yang sudah dijabarkan kedalam misi pembangunan kesehatan. .
Tujuan dari asuhan Bayi PREMATUR sedang adalah memberikan asuhan yang memadai terhadap bayi baru lahir yang masih beradaptasi terhadap lingkungan di luar kandungan ibu dengan sistem organ yang belum sempurna.
Layanan kesehatan masyarakat bertujuan untuk memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik sebagai individu maupun sebagai kelompok masyarakat. Pelayanan disesuaikan dengan kebutuhan serta adanya permasalahan yang timbul di masyarakat. Selain itu perkembangaan ilmu pengetahuan dalam kehidupan masyarakat mempengaruhi perkembangan masalah kesehatan itu sendiri.
B.Tujuan penulisan
1.Tujuan umum
Menerapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah ke dalam proses Asuhan Kebidanan di Komunitas secara nyata mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada bayi ny ”K” dengan kelahiran PREMATUR sedang sesuai dengan Asuhan Kebidanan Komunitas individu.
2. Tujuan khusus
Setelah melakukan Asuhan Kebidanan Keluarga pada bayi ny ”K” dengan kelahiran PREMATUR sedang di dusun Talang Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan diharapkan siswa mampu :
- Melakukan pengkajian data
- Menentukan diagnosa/masalah
- Menentukan kesenjangan teori dan praktek dalam studi kasus yang nyata

C. Manfaat Penulisan
1.Bagi Penulis
Mendapatkan pengalaman serta dapat menerapkan apa yang telah didapatkan dalam perkuliahan dalam kasus nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan komunitas pada keluarga
2.Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan bagi yang membutuhkan asuhan dan perbandingan pada penanganan kasus pada bayi PREMATUR sedang.
3.Bagi Keluarga
Agar mereka mengetahui masalah apa saja yang berkaitan dengan kesehatan keluarga sehingga mudah berkerja sama untuk mengatasi masalah yang ada dalam keluarga
4.Bagi lahan praktek
Sebagai bahan perbandingan dalam asuhan kebidanan komunitas pada keluarga dengan bayi PREMATUR sedang.
D.Metode Penulisan
Secara garis basar penulisan asuhan kebidanan ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Tinjauan Pustaka
BAB III : Asuhan Kebidanan Teori
BAB IV : Tinjauan Kasus
BAB V : Pembahasan
BAB VI : Penutup
Daftar Pustaka








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep teori keluarga
1. Pengertian
Adalah suatu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai suatu kesatuan atau unit masyarakat yang terkecil,dan biasanyan ,tetapi tidak selalu ada hubungan darah,ikatan perkawinan atau ikatan –ikatan lain,mereka hidup bersama dalam satu rumah(tempat tinggal),biasanya dibawah asuhan seorang kepala rumah tangga dan makan dari satu periuk.
(Dep.Kes.RI. 2001)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
(Dep.kes.RI.2003)
Keluarga adalah dua atau lebih dua individu yang tergabung karena hubungan darah ,hubungan perkawinan atau pemangkatan dan mereka hidup dalam suati rumah tangga dan berinteraksi satu sama lain dan didalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta memperhatikan suatu kebudayaan.
(Salvician G.Bailon dan Maglaya)
2.STRUKTUR KELUARGA
Ciri-ciri struktur keluarga (Aderson Carter)
1)Terorganisasi
Saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga
2)ada keterbatasan
Setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3)Ada perbedaan dan kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing

3.BENTUK KELUARGA
a.Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak
b.Keluarga besar (extended family), adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c.Keluarga berantai (srial family), adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan inti.
d.Keluarga dada / janda (single family), adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian
e.Keluarga berkomposisi (composite), adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama
f.Keluarga kabitas (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
4.Peranan Keluarga
a. Peranan ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidikan, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
b. Peranan ibu
Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai salah satu kelompok peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung serta sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
c. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan spikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
5.Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga :

a. Fungsi biologis
- untuk meneruskan keturunan
- memelihara dan membenarkan anak
- memenuhi kebutuhan gizi keluarga
- memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi spikologis
- memberi kasih sayang dan rasa aman
- memberi perhatian diantara anggota keluarga
- membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- memberi identitas keluarga
c. Fungsi sosial
- membina sosialisasi pada anak
- membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
- meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi ekonomi
- Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan pengguna penghasilan kelaurga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk periaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
- mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
6. Tugas-tugas keluarga
Pada dasrarnya tugas-tugas keluarga ada 8 tugas pokok sebagai berikut :
a. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya
b. Pemeliharaan sumber-sumber yang ada dalam keluarga.
c. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai kedudukannya masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga
g. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
H. Membangkitkan semangat anggota keluarga
7.Ciri-ciri Kekeluargaan
- Diikat dalam suatu tali perkawinan
- Ada hubungan darah
- Ada ikatan batin
- Ada tanggung jawab masing-masing anggotanya
- Ada pengambil keputusan
- Kerjasama diantara anggota keluarga
- Komunikasi interaksi antar anggota keluarga
- Tinggal dalam suatu rumah

Prematuritas

Definisi
Berdasarkan atas timbulnya bermacam – macam problematic pada derajat prematuritas maka Usher (1975 ) menggolongkan bayi tersebut ke dalam tiga kelompok :
1. Bayi yang sangat premature ( extremely premature )
Bayi dengan usia kehamilan 24 – 27 minggu.Masih sangat sukar hidup terutama di Negara belum atau sedang berkembang.Bayi dengan usia kehamilan 28 – 30 minggu masih mungkin dapat hidup dengan perawatan yang sangat intensiv ( perawatan yang sangat terlatih dan menggunakan alat – alat yang canggih ) agar dicapai hasil yang optimal.
2. Bayi premature sedang ( Moderately premature )
Bayi yang lahir dengan usia kehamilan antara 31 – 36 minggu.Pada golongan ini kesangggupan untuk hidup jauh lebih baik dari golongan pertama dan gejala sisa yang dihadapinya di kemudian hari juga lebih ringan, asal aja pengelolaan terhadap bayi ini betul – betul intensif.
3. Bayi premature Ringan ( borderline premature )
Bayi yang lahir pada usia kehamilan 37 – 38 minggu.Bayi ini memiliki sifat – sifat prematur dan matur.Biasanya beratnya seperti bayi matur dan dikelolah seperti bayi matur, akan tetapi sering timbul problematik seperti yang di alami bayi premature, misalnya sindroma gangguan pernafasan, Hiperbilirubinemia, daya isap yang lemah,dsb.Sehingga bayi ini harus di awasi dengan seksama.
Etiologi
Faktor predisposisi terjadinya kelahiran premature :
1. Faktor ibu :
riwayat kelahiran prematur sebelumnya, perdarahan antepartum, malnutrisi, kelainan uterus, hidramnion, penyakit jantung / penyakit kronik lainnya, hipertensi, umur ibu < 20 th atau >35 th, jarak 2 kehamilan yang terlalu dekat, infeksi, trauma, dll.
2. Faktor janin :
Cacat bawaan, kehamilan ganda, hidramnion, ketuban pecah dini
3. Keadaan social ekonomi yang rendah.
4. Kebiasaan ( pekerjaan yang melelahkan, merokok )
5. Tidak di ketahui.
Penyakit bayi prematur
1. Sindrom gangguan pernapasan idiopatik
Disebut juga penyakit membrane hialin karena pada stadium terakhir akan terbentuk membrane hialin yang melapisi alveolus paru.
2. Pneumonia aspirasi
Sering ditemukan pada bayi premature, karena refleks menelan dan batuk belum sempurna. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan yang baik.
3. Pendarahan intraventrikular
Pendarahan spontan di ventrikel otak lateral, biasanya disebabkan karena anoksia otak. Biasanya terjadi bersamaan dengan pembentukan membran pada paru. Sayang sekali sering tidak mungkin membedakan dispnu yang disebakan oleh pendarahan otak ini dengan yang disebabkan oleh sindrom gangguan pernapasan.
4. Hiperbilirubinemia
Bayi premature lebih sering mengalami hiperbilirubinemia dibandingkan dengan bayi cukup bulan. Hal ini disebabkan faktor kematangan hepar sehingga konjugasi bilirubin indirek menjadi bilirubin direk belum sempurna. (FKUI,1985 : 115)
Penatalaksanaan
Mengingat belum sempurnanya kerja alat – alat tubuh yang perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan hidup di luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian makanan, dan perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi, serta mencegah kekurangan vitamin dan zat besi.
a. Pengaturan suhu
Bayi prematur mudah dan cepat sekali mengalami Hipotermi bila berada di lingkungan yang dingin.Kehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh yang relative lebih luas dibandingkan dengan berat badan bayi.Kurangnya jaringan lemak di bawah kulit.Untuk mencegah hipotermi perlu diusahakan lingkungan yang cukup hangat sehingga suhu tubuh bayi tetap normal.Bila bayi dirawat didalam incubator, maka suhu bayi dengan BB < 2 kg adalah 35C dan untuk bayi dengan BB 2 – 2,5 kg adalah 34C.
b. Makanan Bayi
Pada bayi premature reflek hisap, telan, dan batuk belum sempurna.Kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama lipase masih kurang.
Untuk pemberian minuman dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi tidak menderita hipoglikemia atau hipobilirubinemia.sebelum pemberian minum pertama harus dilakukan pengisapan cairan lambung.Hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia esophagus dan mencegah muntah.Pada umumnya bayi dengan berat badan lahir 2000 gram atau lebih dapat menyusu dengan ibunya.Bayi dengan berat badan 1500 gram kurang mampu mengisap air susu ibu atau susu botol,terutama pada hari – hari pertama.Dalam hal ini bayi diberi minum melalui sonde lambung.
c. Mencegah infeksi
Bayi prematur mudah sekali diserang infeksi. Ini disebabkan oleh karena daya tahan tubuh terhadap infeksi berkurang,relative belum sanggup membentuk antibody dan daya fagositosis serta reaksi terhadap peradangan belum baik.Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pencegahan yang dimulai pada masa perinatal.Tindakan aseptic dan antiseptic harus selalu digalakkan, baik di rawat gabung maupun di bangsal neonates.

























BAB IV
TINJAUAN KASUS
MANAJEMEN KEBIDANAN KOMUNITAS
PADA BAYI DENGAN PREMATUR SEDANG
DI DESA TALANG LOR KECAMATAN WINONGAN
KABUPATEN PASURUAN

1. PENGKAJIAN
tanggal : 10 November 2010 jam :18.05 WIB
A.identitas keluarga
1.Nama keluarga
Nama ibu : Ny ”K” Nama bayi : by ny ”K”
Nama bapak : Tn ”R” Nama meruta ibu : ny ”S”
2. Alamat
Desa Talang Lor Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan
3.komposisi keluarga
No Nama Jenis
Kelamin Hub.dg keluarga Umur Pendi
dikan Pekerjaan
1 Tn”R” L KK 24th SD Swasta
2 Ny”K” P Istri 21th SD -
3 By ny ”K” P Anak 10 hari _ -
4 By ny ”K” P Anak 10 hari _ -
5 Ny ”S” P Mertua 75 th - -
B.genogram








keterangan:
: Perempuan ........... : Lingkup yang dikaji
:Laki – laki : Garis perkawinanan
: Garis Keturunan
c.Kegiatan sehari -hari
Pola Kegiatan sehari – hari
Kebiasaan tidur Suami :
Tidur tidak tentu, terkadang pulang kerja tidur terkadang tidak.
Biasanya malam hari tidur sekitar jam 22.00 WIB.dan bangun sekitar jam 05.00 WIB
Istri :
Tidur siang 1 jam dan malam hari tidur sekitar jam 21.00 WIB.Bangun sekitar jam 04.30 WIB
Kebiasaan makan Suami :
Makan 3X sehari.setiap mau berangkat kerja suami selalu menyempatkan sarapan dirumah, dengan satu porsi nasi, dengan lauk pauk dan sayur.Minum teh 1 gelas.
Istri :
Makan 3X sehari,satu porsi nasi dengan lauk pauk dan sayur.minum air putih  8 gelas sehari.
Penggunaan waktu senggang Suami :
Sehari – hari bekerja dengan pekerjaannya sebagai petani, pulang kerja digunakan untuk berkumpul dengan keluarga
Istri :
Penggunaan waktu senggang ibu digunakan untuk melakukan pekerjaan rumah.Ibu rutin mengikuti tahlil.
d. Keadaan Kesehatan Keluarga
Imunisasi Selama hamil ibu telah mendapatkan imunisasi TT 2 kali
Riwayat persalinan, Nifas Kehamilan pertama
Keluarga Berencana Ibu belum pernah menggunakan KB
Keadaan Gizi keluarga Gizi keluarga terpenuhi dengan baik
Penyakit yang di derita keluarga Ny ”K” tampak sehat begitu juga dengan suami dan anak – anak nya.Untuk saat ini tidak ada keluhan secara fisik
e. Denah rumah
15 m
Halaman belakang
kmr mandi Dapur
kamar tidur 18 m

kamar tidur

ruang tamu

f. Data Kesehatan lingkungan
Perumahan Status rumah sendiri, terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, dapur, 1 kamar mandi,penerangan menggunakan listrik, Ventilasi cukup,penerangan cukup,rumah tampak bersih
Sumber air minum Menggunakan sumur, keadaan air jernih, tidak berbau dan tidak berasa
Tempat pembuangan tinja Keluarga menggunakan WC yang langsung disalurkan ke sungai.kamar mandi bersih
Pembuangan sampah Sampah dikumpulkan ditempat pembuangan sampah yang telah disediakan oleh masyarakat dan kemudian di bakar.
Pemanfaatan fasilitas kesehatan Ibu dan keluarga periksa ke puskesmas / bidan setampat.
Pemeriksan kehamilan di bidan terdekat.pengobatan ketika sakit ke puskesmas setempat

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Cukup BBL : 2300 gram
PB : 32 cm LIKA : 30 cm
LIDA : 34 cm LILA : 6 cm
Tangis bayi : menangis kuat Aktifitas otot : kuat
Tanda- tanda vital
RR : 40x/ meni Nadi : 120x/ menit
Suhu : 36,6 oC
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : Simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada caput sucsedaneum maupun cephal hematoma, rambut tipis,
Wajah : Simetris, tidak pucat, warna merah
Mata : Simetris, seklera tidak kuning, konjungtiva merah muda, tidak ada tanda-tanda infeksi
Telinga : Simetris, kebersihan cukup, tidak ada serumen
Hidung : Simetris, tidak ada polip,tidak ada pernafasan cuping hidung.
Mulut : Simetris, merah, tidak ada labioschisis, tidak ada labiopalatoschisis
Leher : Tidak terlihat pembesaran kelenjar tiroid dan pembesaran vena jugularis
Dada : Simetris, terlihat retraksi dada.
Abdomen : Tali pusat masih basah dan terbungkus kasa steril, tidak ada hernia umbilikalis
Punggung : Simetris, tidak ada spina bifida.
Genetalia : Bersih, labia mayora menutupi labia minora.
Anus : Bersih, tidak terdapat atresia ani dan tidak ada atresia rekti.
Ekstremitas :
Atas dan bawah: Simetris, tidak terdapat polidaktile maupun syndaktile, pergerakan cukup, tidak odema
b. Palpasi
Kepala : Tidak teraba benjolan abnormal.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, tidak teraba pembesaran kelenjar limfe, dan tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Abdomen : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak teraba pembesaran hepar
Ekstremitas :
Atas : Tidak teraba adanya retensi air ( tidak oedema)
Bawah : Tidak teraba adanya retensi air (tidak oedema)
Integumen : Turgor kulit baik, pada saat ditekan, kulit kembali dalam waktu kurang dari 2 detik.
c. Auskultasi
Dada : Terdengar detak jantung 120x/ menit, tidak ada Wheezing,tidak terdengar bunyi Ronchii.
Abdomen : Bising usus (+)

d. Perkusi :
Abdomen : tidak kembung
a. Pemeriksaan lain
Reflek
Reflek Rootting : positif
Reflek morro : positif
Reflek suckling : positif
Reflek tonic neck : positif
Reflek babinski : positif
III. Diagnosa Masalah Dan Kebutuhan
Diagnosa:
Bayi lahir dengan usia kehamilan kurang dari 40 minggu.yaitu pada usia kehamilan 36 minggu
Kebutuhan:
1. perawatan bayi secara intensif dirumah
2. Menjaga bayi agar selalu hangat
3. Pemberian ASI saja selama 6 bulan
IV. Antisipasi masalah potensial
Hipotermi dan pencegahan infeksi.
V. Intervensi
Tanggal: 10 November 2010 jam : 18.10 WIB
DX: bayi usia 10 hari dengan prematur sedang
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 hari, Ibu mengerti tentang penyuluhan yang diberikan.
Kriterial hasil :
- Ibu dan keluarga lebih memperhatikan keadaan bayinya.
- Ibu dan kelurga setuju untuk memberikan ASI eksklusif untuk bayinya
- ibu setuju untuk selalu memeriksakan bayinya ke puskesmas terdekat.

Intervensi
1. Lakukan pendekatan pada ibu dan keluarga
R/ Ibu dan keluarga kooperatif dengan tindakan petugas.
2. Lakukan Pemeriksaan TTV
R/ mengetahui keadaan bayi
3. Jelaskan hasil pemeriksaan pada ibu tentang keadaan balitanya
R/ Ibu mengerti akan kebutuhannya.
4. Jelaskan ibu tentang menjaga suhu tubuh bayi
R/ bayi prematur mudah mengalami hipotermi
5. Jelaskan pada ibu cara merawat tali pusat bayi
R/ Mencegah terjadinya infeksi
6. Anjurkan ibu mengotrol tumbuh kembang anaknya kepuskesmas atau nakes
R/ untuk mengetahui perkembangan bayi secara rutin

VI. Implementasi
Diagnosa Masalah Kebutuhan
Balita usia 10 hari dengan PREMATUR sedang
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2010

1. melakukan komunikasi dengan ibu secara ramah
2. melakukan pemeriksaan TTV pada bayi
N : 120 X/menit RR : 60x / menit S : 36.8 ˚C
3. menjelaskan kepada ibu bahwa bayinya dalam keadaan baik
4. manganjurkan ibu untuk menggedong bayi nya dan menaruh bayinya di box hangat dengan penerangan lampu 5 watt dengan jarak 60 cm
5. Menganjurkan ibu untuk merawat tali pusat dengan hanya membungkus tali pusat dengan kasa steril
6. menganjurkan ibu untuk memeriksakan bayio nya ke puskesmas jika sakit

VII. Evaluasi
Hari : Selasa
Tanggal : 10 November 2010
Jam : 18.15 WIB
Diagnosa : bayi Ny ”K” dengan PREMATUR sedang.

S : Ibu mengerti penjelasan yang diberikan petugas
O :
Keadaan bayi : bergerak aktif
Tanda-tanda vital
Nadi : 120x/ menit
Pernafasan : 360x / menit
Suhu : 36,8° C
A : Masalah belum teratasi
P : Memberikan pesan pada ibu tentang :
- Pemberian ASI eksklusif
- menganjurkan untuk menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat
- Menganjurkan mengontrol perkembangan bayianya dipuskesmas secara rutin sesuai dengan Advis dokter.


BAB V
PEMBAHASAN

Dari asuhan kebidanan pada Bayi Ny. ”K” dengan lahir prematur sedang diharapkan akan dilakukan asuhan yang menyeluruh sesuai kebutuhan pasien sehingga menurunkan angka mortalitas dan meningkatkan angka kesembuhannya.
Dari pengkajian yang didapatkan penyusun. baik secara data subyektif yang dilakukan dengan anamnesa secara langsung kepada ibu dan petugas kesehatan maupun data obyektif yang dilakukan dengan pemeriksaan terhadap tubuh pasien tidak ditemukan adanya kesenjangan dengan teori yang ada.
Melalui pengkajian data dasar tersebut dapat diambil kesimpulan untuk menentukan diagnosa kasus yaitu Bayi Ny. ”K” usia 10 hari dengan Prematur sedang.



















BAB VI
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Bayi Baru Lahir Premature sedang adalah Bayi yang lahir dengan usia kehamilan antara 31 – 36 minggu.
Dalam asuhan kebidananini telah dilakukan sesuai dengan manajemen varney. Kesimpulan yang didapat yaitu:
Dari data subyektif melalui anamnesa secara langsung maupun data obyektif dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang tidak dit emukan beberapa kesenjangan antara teori dan praktek. Dalam penegakan diagnosa dan masalah tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek.
5.2 Saran
1. Bagi tenaga kesehatan
Dianjurkan supaya tenaga kesehatan melakukan penyuluhan tenteng kehamilan, pentingnya kesehatan pada anak dll.
2. Bagi mahasiswa
Untuk mendapatkan data pengkajian yang akurat mahasiswa harus menguasai tinjauan teori tentang bayi baru lahir premature sedang.



DAFTAR PUSTAKA


Syaifuddin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal dan Neonatal.Yayasan Bina Pustaka :Jakarta.

Wong, Donnald. 2003. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik. EGC : Jakarta.

Prawurohardjo, Sarwono.2005.Ilmu kebidanan.yayasan bina pustaka : Jakarta.

Manuaba,ida bagus.1908.ilmu kebidanan penyakit kandungan & keluarga berencana untuk pendidikan bidan.EGC.Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar